Penulis: Hasbaini
Globalonenews.my.id — Sejumlah warga di berbagai daerah terdampak bencana di Aceh mulai mengibarkan bendera putih di sepanjang jalan raya. Aksi ini dimaknai sebagai simbol keadaan darurat sekaligus seruan terbuka kepada dunia internasional untuk segera memberikan bantuan kemanusiaan.
Di Kabupaten Aceh Selatan, bendera putih terlihat berkibar sejak Jumat (12/12/2025). Pantauan di lapangan menunjukkan bendera dipasang di sepanjang trotoar Desa Kotafajar, Kecamatan Kluet Utara. Kain putih diikat pada batang kayu dan ditancapkan di tepi jalan sebagai tanda keputusasaan warga menghadapi kondisi yang kian sulit.
Warga menyebut pengibaran bendera putih merupakan bentuk permohonan bantuan internasional guna mebencana yang melanda Tanah Rencong. Langkah ini diambil setelah mereka menilai penanganan yang ada belum menyentuh kebutuhan paling mendesak masyarakat di lapangan.
Fenomena serupa juga terlihat di sejumlah daerah lain. Bendera putih dilaporkan terpasang di beberapa titik ruas jalan Banda Aceh–Medan, meliputi wilayah Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, hingga Bireuen. Di beberapa lokasi, bendera dipasang di sisi kiri dan kanan jalan, termasuk di atas jembatan-jembatan penghubung antarwilayah.
Warga menilai respons pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkesan lamban. Kondisi di lapangan menunjukkan masih minimnya respon teknis dan distribusi bantuan yang memadai bagi korban terdampak.
Menurut warga, penanganan bencana sejauh ini belum memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat, baik dari sisi logistik, layanan kesehatan, maupun pemulihan akses transportasi. Situasi ini dinilai janggal dan mencerminkan kurangnya komitmen pemerintah dalam mengambil langkah cepat, terukur, dan strategis.
Sementara itu, sejumlah wilayah di kawasan Aceh Tengah dilaporkan masih terisolir. Akses darat belum sepenuhnya dapat dilalui akibat kerusakan infrastruktur, sementara jalur alternatif memerlukan biaya tinggi yang sulit dijangkau masyarakat setempat.
Pengibaran bendera putih ini menjadi simbol peringatan keras bahwa krisis kemanusiaan di Aceh membutuhkan perhatian serius dan tindakan nyata, tidak hanya dari pemerintah nasional, tetapi juga dari komunitas internasional.***
Social Footer